Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd 1-43 (Bacaan Lengkap, Arab Latin, Terjemahan dan Audio)
0LIKE
3LOVE
1WOW

Tap Zoom Image

Download Image

DETAIL




Audio Surat Ar-Ra'd 1-43




1





الۤمّۤرٰۗ
تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِۗ وَالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ
وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ





Alif lām mīm rā, tilka
āyātul-kitāb(i), wal-lażī unzila ilaika mir rabbikal-ḥaqqu wa lākinna
akṡaran-nāsi lā yu'minūn(a).



Alif Lām Mīm Rā. Itulah ayat-ayat
Kitab (Al-Qur’an). (Kitab) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dari
Tuhanmu itu adalah kebenaran, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.





2





اَللّٰهُ
الَّذِيْ رَفَعَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى
الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ
يُدَبِّرُ الْاَمْرَ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاۤءِ رَبِّكُمْ
تُوْقِنُوْنَ





Allāhul-lażī rafa‘as-samāwāti
bigairi ‘amadin taraunahā ṡummastawā ‘alal-‘arsyi wa sakhkharasy-syamsa
wal-qamar(a), kulluy yajrī li'ajalim musammā(n), yudabbirul-amra
yufaṣṣilul-āyāti la‘allakum biliqā'i rabbikum tūqinūn(a).



Allah yang meninggikan langit tanpa
tiang yang (dapat) kamu lihat. Kemudian, Dia bersemayam di atas ‘Arasy
377) serta
menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang telah
ditentukan (kiamat). Dia (Allah) mengatur urusan (makhluk-Nya) dan memerinci
tanda-tanda (kebesaran-Nya) agar kamu meyakini pertemuan (kamu) dengan Tuhanmu.



Catatan Kaki



377) Lihat catatan kaki surah al-A‘rāf (7): 54.





3





وَهُوَ
الَّذِيْ مَدَّ الْاَرْضَ وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْهٰرًا ۗوَمِنْ كُلِّ
الثَّمَرٰتِ جَعَلَ فِيْهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَۗ
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ





Wa huwal-lażī maddal-arḍa wa ja‘ala
fīhā rawāsiya wa anhārā(n), wa min kulliṡ-ṡamarāti ja‘ala fīhā zaujainiṡnaini
yugsyil-lailan-nahār(a), inna fī żālika la'āyātil liqaumiy yatafakkarūn(a).



Dialah yang menghamparkan bumi dan
menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dia menjadikan padanya
(semua) buah-buahan berpasang-pasangan (dan) menutupkan malam pada siang.
378) Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berpikir.



Catatan Kaki



378) Topografi daratan bumi berupa hamparan dan gunung-gunung.
Di antaranya ada sungai-sungai. Daratan itu menjadi tempat tumbuhnya tanaman
penghasil buah-buahan yang penyerbukannya dapat terjadi karena struktur bunga
yang berpasangan, jantan dan betina. Semuanya mengalami siang dan malam karena
proses perputaran bumi.





4





وَفِى
الْاَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجٰوِرٰتٌ وَّجَنّٰتٌ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّزَرْعٌ وَّنَخِيْلٌ
صِنْوَانٌ وَّغَيْرُ صِنْوَانٍ يُّسْقٰى بِمَاۤءٍ وَّاحِدٍۙ وَّنُفَضِّلُ
بَعْضَهَا عَلٰى بَعْضٍ فِى الْاُكُلِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ
يَّعْقِلُوْنَ





Wa fil-arḍi qiṭa‘um mutajāwirātuw wa
jannātum min a‘nābiw wa zar‘uw wa nakhīlun ṣinwānuw wa gairu ṣinwāniy yusqā
bimā'iw wāḥid(in), wa nufaḍḍilu ba‘ḍahā ‘alā ba‘ḍin fil-ukul(i), inna fī żālika
la'āyātil liqaumiy ya‘qilūn(a).



Di bumi terdapat bagian-bagian yang
berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, dan pohon kurma yang
bercabang dan yang tidak bercabang. (Semua) disirami dengan air yang sama,
tetapi Kami melebihkan tanaman yang satu atas yang lainnya dalam hal rasanya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar (terdapat) tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.





5





۞
وَاِنْ تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ ءَاِذَا كُنَّا تُرٰبًا ءَاِنَّا لَفِيْ
خَلْقٍ جَدِيْدٍ ەۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْۚ وَاُولٰۤىِٕكَ
الْاَغْلٰلُ فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا
خٰلِدُوْنَ





Wa in ta‘jab fa ‘ajabun qauluhum
a'iżā kunnā turāban a'innā lafī khalqin jadīd(in), ulā'ikal-lażīna kafarū
birabbihim, wa ulā'ikal-aglālu fī a‘nāqihim, wa ulā'ika aṣḥābun-nār(i), hum
fīhā khālidūn(a).



Jika engkau (Nabi Muhammad) heran,
(justru) yang mengherankan adalah ucapan mereka (orang-orang kafir), “Apakah
bila kami telah menjadi tanah, kami benar-benar akan (dikembalikan) menjadi
makhluk yang baru?” Mereka itulah orang-orang yang kufur kepada Tuhannya.
Mereka itulah orang-orang (yang dilekatkan) belenggu di lehernya. Mereka adalah
para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.





6





وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ
بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمُ الْمَثُلٰتُۗ
وَاِنَّ رَبَّكَ لَذُوْ مَغْفِرَةٍ لِّلنَّاسِ عَلٰى ظُلْمِهِمْۚ وَاِنَّ رَبَّكَ
لَشَدِيْدُ الْعِقَابِ





Wa yasta‘jilūnaka bis-sayyi'ati
qablal-ḥasanati wa qad khalat min qablihimul-maṡulāt(u), wa inna rabbaka lażū
magfiratil lin-nāsi ‘alā ẓulmihim, wa inna rabbaka lasyadīdul-‘iqāb(i).



Mereka meminta kepadamu agar
keburukan (siksaan) dipercepat sebelum (datangnya) kebaikan, padahal sungguh
telah berlalu bermacam-macam contoh (siksaan) sebelum mereka. Sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar memiliki ampunan bagi manusia meskipun mereka zalim.
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar keras hukuman-Nya.





7





وَيَقُوْلُ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ
اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرٌ وَّلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ ࣖ





Wa yaqūlul-lażīna kafarū lau lā
unzila ‘alaihi āyatum mir rabbih(ī), innamā anta munżiruw wa likulli qaumin
hād(in).



Orang-orang yang kufur berkata,
“Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad) suatu tanda (mukjizat) dari
Tuhannya?” Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanyalah seorang pemberi
peringatan dan bagi setiap kaum ada pemberi petunjuk.





8





اَللّٰهُ
يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ اُنْثٰى وَمَا تَغِيْضُ الْاَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ
ۗوَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهٗ بِمِقْدَارٍ





Allāhu ya‘lamu mā taḥmilu kullu unṡā
wa mā tagīḍul-arḥāmu wa mā tazdād(u), wa kullu syai'in ‘indahū bimiqdār(in).



Allah mengetahui apa yang dikandung
oleh setiap perempuan dan apa yang berkurang (tidak sempurna dalam) rahim dan
apa yang bertambah. Segala sesuatu ada ketentuan di sisi-Nya.





9





عٰلِمُ
الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيْرُ الْمُتَعَالِ





‘Alimul-gaibi
wasy-syahādatil-kabīrul-muta‘āl(i).



(Allahlah) yang mengetahui semua yang gaib
dan yang nyata. (Dia) Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.





10





سَوَاۤءٌ
مِّنْكُمْ مَّنْ اَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَنْ جَهَرَ بِهٖ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍۢ
بِالَّيْلِ وَسَارِبٌۢ بِالنَّهَارِ





Sawā'um minkum man asarral-qaula wa
man jahara bihī wa man huwa mustakhfim bil-laili wa sāribum bin-nahār(i).



Sama saja (bagi Allah), siapa di
antara kamu yang merahasiakan ucapan, siapa yang berterus terang dengannya,
siapa yang bersembunyi pada malam hari dan siapa yang berjalan pada siang hari.





11





لَهٗ
مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ
اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا
بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ
ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ





Lahū mu‘aqqibātum mim baini yadaihi
wa min khalfihī yaḥfaẓūnahū min amrillāh(i), innallāha lā yugayyiru mā biqaumin
ḥattā yugayyirū mā bi'anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū'an falā maradda
lah(ū), wa mā lahum min dūnihī miw wāl(in).



Baginya (manusia) ada
(malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan
belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri
mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang
dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.





12





هُوَ
الَّذِيْ يُرِيْكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَّطَمَعًا وَّيُنْشِئُ السَّحَابَ
الثِّقَالَۚ





Huwal-lażī yurīkumul -barqa khaufaw
wa ṭama‘aw wa yunsyi'us -saḥābaṡ-ṡiqāl(a).



Dialah yang memperlihatkan kepadamu
kilat (untuk menimbulkan) ketakutan dan harapan (akan turun hujan) serta
menjadikan awan yang berat (mendung).





13





وَيُسَبِّحُ
الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ
فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِ ۚوَهُوَ
شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ





Wa yusabbiḥur-ra‘du biḥamdihī
wal-malā'ikatu min khīfatih(ī), wa yursiluṣ-ṣawā‘iqa fa yuṣību bihā may yasyā'u
wa hum yujālidilūna fillāh(i), wa huwa syadīdul-miḥāl(i).



Guruh bertasbih dengan memuji-Nya,
(demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya. Dia (Allah) melepaskan petir,
lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sementara itu, mereka
(orang-orang kafir) berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia
Maha Keras hukuman-Nya.





14





لَهٗ
دَعْوَةُ الْحَقِّۗ وَالَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ لَا يَسْتَجِيْبُوْنَ
لَهُمْ بِشَيْءٍ اِلَّا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ اِلَى الْمَاۤءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ
وَمَا هُوَ بِبَالِغِهٖۗ وَمَا دُعَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ





Lahū da‘watul-ḥaqq(i), wal-lażīna
yad‘ūna min dūnihī lā yastajībūna lahum bisyai'in illā kabāsiṭi kaffaihi
ilal-mā'i liyabluga fāhu wa mā huwa bibāligih(ī), wa mā du‘ā'ul-kāfirīna illā
fī ḍalāl(in).



Hanya bagi Allahlah seruan yang hak.379) (Sesembahan)
yang mereka seru selain Dia, tidak dapat mengabulkan apa pun bagi mereka,
kecuali seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air agar
(air) sampai ke mulutnya, padahal (air) itu tidak akan sampai ke mulutnya.
Tidaklah seruan orang-orang kafir itu kecuali dalam kesia-siaan.



Catatan Kaki



379) Seruan yang hak ditafsirkan oleh para ulama sebagai
pengakuan atas kandungan kalimat lā ilāha illallāh dan juga ditafsirkan sebagai
beribadah dan berdoa.





15





وَلِلّٰهِ
يَسْجُدُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّظِلٰلُهُمْ
بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ ۩





Wa lillāhi yasjudu man fis-samāwāti
wal-arḍi ṭau‘aw wa karhaw wa ẓilāluhum bil-guduwwi wal-āṣāl(i).



Hanya kepada Allahlah siapa saja
yang ada di langit dan di bumi bersujud, baik dengan kemauan sendiri maupun
terpaksa. (Bersujud pula kepada-Nya) bayang-bayang mereka pada waktu pagi dan
petang hari.





16





قُلْ
مَنْ رَّبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ قُلِ اللّٰهُ ۗقُلْ اَفَاتَّخَذْتُمْ مِّنْ
دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَ لَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَّلَا ضَرًّاۗ
قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُ ەۙ اَمْ هَلْ تَسْتَوِى الظُّلُمٰتُ
وَالنُّوْرُ ەۚ اَمْ جَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَاۤءَ خَلَقُوْا كَخَلْقِهٖ
فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْۗ قُلِ اللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُوَ
الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ





Qul mar rabbus-samāwāti wal-arḍ(i),
qulillāh(u), qul afattakhażtum min dūnihī auliyā'a lā yamlikūna li'anfusihim
naf‘aw wa lā ḍarrā(n), qul hal yastawil-a‘mā wal-baṣīr(u), am hal
tastawiẓ-ẓulumātu wan-nūr(u), am ja‘alū lillāhi syurakā'a khalaqū kakhalqihī fa
tasyābahal-khalqu ‘alaihim, qulillāhu khāliqu kulli syai'iw wa
huwal-wāḥidul-qahhār(u).



Katakanlah (Nabi Muhammad),
“Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah, “Allah.” Katakanlah, “Pantaskah
kamu menjadikan selain Dia sebagai pelindung, padahal mereka tidak kuasa
mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?” Katakanlah,
“Apakah sama orang yang buta dengan orang yang dapat melihat? Atau, samakah
kegelapan dengan cahaya? Atau, apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi
Allah yang (diyakini) dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua
ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah, “Allah pencipta
segala sesuatu dan Dialah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”





17





اَنْزَلَ
مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَالَتْ اَوْدِيَةٌ ۢ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ
السَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۗوَمِمَّا يُوْقِدُوْنَ عَلَيْهِ فِى النَّارِ
ابْتِغَاۤءَ حِلْيَةٍ اَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهٗ ۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ
الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ ەۗ فَاَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاۤءً ۚوَاَمَّا مَا
يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى الْاَرْضِۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ
الْاَمْثَالَ ۗ





Anzala minas-samā'i mā'an fa sālat
audiyatum biqadarihā faḥtamalas-sailu zabadar rābiyā(n), wa mimmā yūqidūna
‘alaihi fin-nāribtigā'a ḥilyatin au matā‘in zabadum miṡluh(ū), każālika
yaḍribullāhul-ḥaqqa wal-bāṭil(a), fa ammaz-zabadu fa yażhabu jufā'ā(n), wa ammā
mā yanfa‘un-nāsa fa yamkuṡu fil-arḍ(i), każālika yaḍribullāhul-amṡāl(a).



Dia telah menurunkan air dari
langit, lalu mengalirlah air itu di lembah-lembah sesuai dengan ukurannya. Arus
itu membawa buih yang mengambang. Dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api
untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buih seperti (buih arus)
itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang hak dan batil. Buih akan
hilang tidak berguna, sedangkan yang bermanfaat bagi manusia akan menetap di
dalam bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan.





18





لِلَّذِيْنَ
اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمُ الْحُسْنٰىۗ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَهٗ
لَوْ اَنَّ لَهُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا وَّمِثْلَهٗ مَعَهٗ لَافْتَدَوْا
بِهٖ ۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ سُوْۤءُ الْحِسَابِ ەۙ وَمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ
ۗوَبِئْسَ الْمِهَادُ ࣖ





Lil-lażīnastajābū
lirabbihimul-ḥusnā, wal-lażīna lam yastajībū lahū lau anna lahum mā fil-arḍi
jamī‘aw wa miṡlahū ma‘ahū laftadau bih(ī), ulā'ika lahum sū'ul-ḥisāb(i), wa
ma'wāhum jahannam(u), wa bi'sal-mihād(u).



Bagi orang-orang yang memenuhi
seruan Tuhannya (taat kepada Allah dan Rasul-Nya, disediakan) balasan yang terbaik
(surga). (Sebaliknya, bagi) orang-orang yang tidak memenuhi seruan-Nya,
sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak itu
lagi, niscaya mereka akan menebus dirinya (dari azab Allah pada hari Kiamat)
dengan (hartanya) itu. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan hisab
(perhitungan) yang buruk, tempat kediamannya adalah (neraka) Jahanam, dan
itulah seburuk-buruknya tempat kediaman.





19





۞
اَفَمَنْ يَّعْلَمُ اَنَّمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ
هُوَ اَعْمٰىۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِۙ





Afamay ya‘lamu annamā unzila ilaika
mir rabbikal-ḥaqqu kaman huwa a‘mā, innamā yatażakkaru ulul-albāb(i).



Apakah orang yang mengetahui bahwa
apa yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dari Tuhanmu adalah kebenaran sama
dengan orang yang buta? Hanya orang yang berakal sehat sajalah yang dapat
mengambil pelajaran.





20





الَّذِيْنَ
يُوْفُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَلَا يَنْقُضُوْنَ الْمِيْثَاقَۙ





Al-lażīna yūfūna bi‘ahdillāhi wa lā
yanquḍūnal-mīṡāq(a).



(Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji
Allah dan tidak membatalkan perjanjian.





21





وَالَّذِيْنَ
يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ
وَيَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِ ۗ





Wal-lażīna yaṣilūna mā amarallāhu
bihī ay yūṣala wa yakhsyauna rabbahum wa yakhāfūna sū'al-ḥisāb(i).



Orang-orang yang menghubungkan apa
yang Allah perintahkan untuk disambungkan (seperti silaturahmi), takut kepada
Tuhannya, dan takut (pula) pada hisab yang buruk.





22





وَالَّذِيْنَ
صَبَرُوا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا
مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً وَّيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ
السَّيِّئَةَ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِۙ





Wal-lażīna ṣabarubtigā'a wajhi
rabbihim wa aqāmuṣ-ṣalāta wa anfaqū mimmā razaqnāhum sirraw wa ‘alāniyataw wa
yadra'ūna bil-ḥasanatis-sayyi'ata ulā'ika lahum ‘uqbad-dār(i).



Orang-orang yang bersabar demi
mencari keridaan Tuhan mereka, mendirikan salat, menginfakkan sebagian rezeki
yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan,
dan membalas keburukan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapatkan
tempat kesudahan (yang baik).





23





جَنّٰتُ
عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ
وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ





Jannātu ‘adniy yadkhulūnahā wa man
ṣalaḥa min ābā'ihim wa azwājihim wa żurriyyātihim wal-malā'ikatu yadkhulūna
‘alaihim min kulli bāb(in).



(Yaitu) surga-surga ‘Adn. Mereka
memasukinya bersama orang saleh dari leluhur, pasangan-pasangan, dan
keturunan-keturunan mereka, sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat mereka
dari semua pintu.





24





سَلٰمٌ
عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ





Salāmun ‘alaikum bimā ṣabartum fa
ni‘ma ‘uqbad-dār(i).



(Malaikat berkata,) “Salāmun ‘alaikum
(semoga keselamatan tercurah kepadamu) karena kesabaranmu.” (Itulah)
sebaik-baiknya tempat kesudahan (surga).





25





وَالَّذِيْنَ
يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْ ۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ
اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۙ اُولٰۤىِٕكَ
لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ





Wal-lażīna yanquḍūna ‘ahdallāhi mim
ba‘di mīṡāqihī wa yaqṭa‘ūna mā amarallāhu bihī ay yūṣala wa yufsidūna
fil-arḍ(i), ulā'ika lahumul-la‘natu wa lahum sū'ud-dār(i).



Orang-orang yang melanggar
perjanjian (dengan) Allah setelah diteguhkan, memutuskan apa yang diperintahkan
Allah untuk disambungkan (seperti silaturahmi), dan berbuat kerusakan di bumi;
mereka itulah orang-orang yang mendapat laknat dan bagi mereka tempat kediaman
yang buruk (Jahanam).





26





اَللّٰهُ
يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗوَفَرِحُوْا بِالْحَيٰوةِ
الدُّنْيَاۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا مَتَاعٌ ࣖ





Allāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā'u
wa yaqdir(u), wa fariḥū bil-ḥayātid-dun-yā, wa mal-ḥayātud-dun-yā fil-ākhirati
illā matā‘(un).



Allah melapangkan rezeki bagi siapa
yang Dia kehendaki dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). Mereka
bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia dibandingkan akhirat
hanyalah kesenangan (yang sedikit).





27





وَيَقُوْلُ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ قُلْ
اِنَّ اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ اَنَابَۖ





Wa yaqūlul-lażīna kafarū lau lā
unzila ‘alaihi āyatum mir rabbih(ī), qul innallāha yuḍillu may yasyā'u wa yahdī
ilaihi man anāb(a).



Orang-orang yang kufur berkata,
“Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad) tanda (mukjizat) dari
Tuhannya?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Allah menyesatkan
380) siapa
yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk ke (jalan)-Nya bagi orang yang
bertobat.”



Catatan Kaki



380) Allah Swt. menyesatkan seseorang karena yang bersangkutan
ingkar pada petunjuk-petunjuk-Nya. Dia memberikan hidayah kepada seseorang
karena ketaatannya terhadap petunjuk-petunjuk-Nya.





28





الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ
تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ





Al-lażīna āmanū wa taṭma'innu
qulūbuhum biżikrillāh(i), alā biżikrillāhi taṭma'innul-qulūb(u).



(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan
mengingat Allah hati akan selalu tenteram.





29





اَلَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوْبٰى لَهُمْ وَحُسْنُ مَاٰبٍ





Allażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti
ṭūbā lahum wa ḥusnu ma'āb(in).



Orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.





30





كَذٰلِكَ
اَرْسَلْنٰكَ فِيْٓ اُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهَآ اُمَمٌ لِّتَتْلُوَا۟
عَلَيْهِمُ الَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُوْنَ بِالرَّحْمٰنِۗ
قُلْ هُوَ رَبِّيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ
مَتَابِ





Każālika arsalnāka fī ummatin qad
khalat min qablihā umamul litatluwa ‘alaihimul-lażī auḥainā ilaika wa hum
yakfurūna bir-raḥmān(i), qul huwa rabbī lā ilāha illā huw(a), ‘alaihi
tawakkaltu wa ilaihi matāb(i).



Seperti (pengutusan para rasul
sebelummu) itulah, Kami (juga) mengutusmu (Nabi Muhammad) kepada suatu umat
yang sungguh sebelumnya telah berlalu beberapa umat agar engkau bacakan kepada
mereka (Al-Qur’an) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka ingkar kepada
Tuhan Yang Maha Pengasih. Katakanlah, “Dia Tuhanku, tidak ada tuhan selain Dia.
Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku bertobat.”





31





وَلَوْ
اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ
كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ
يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ
جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا
قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ
ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ





Wa lau anna qur'ānan suyyirat
bihil-jibālu au quṭṭi‘at bihil-arḍu au kullima bihil-mautā, bal lillāhil-amru
jamī‘ā(n), afalam yai'asil-lażīna āmanū allau yasyā'ullāhu lahadan-nāsa
jamī‘ā(n), wa lā yazālul-lażīna kafarū tuṣībuhum bimā ṣana‘ū qāri‘atun au
taḥullu qarībam min dārihim ḥattā ya'tiya wa‘dullāh(i), innallāha lā
yukhliful-mī‘ād(a).



Sekiranya ada suatu bacaan (Kitab
Suci) yang dengannya gunung-gunung dapat digeserkan, bumi dibelah, atau orang
mati dapat diajak bicara, (itulah Al-Qur’an). Sebenarnya segala urusan itu
milik Allah. Tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah
menghendaki, tentu Allah telah memberi petunjuk kepada manusia semuanya.
Orang-orang yang kufur senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka
sendiri atau bencana itu terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sampai datang
janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.





32





وَلَقَدِ
اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَاَمْلَيْتُ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثُمَّ
اَخَذْتُهُمْ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ





Wa laqadistuhzi'a birusulim min
qablika fa amlaitu lil-lażīna kafarū ṡumma akhażtuhum fa kaifa kāna ‘iqāb(i).



Sungguh, para rasul sebelum engkau
(Nabi Muhammad) benar-benar telah diolok-olok. Maka, Aku memberi tenggang waktu
kepada orang-orang yang kufur itu, kemudian Aku siksa mereka. Alangkah
dahsyatnya hukuman-Ku!





33





اَفَمَنْ
هُوَ قَاۤىِٕمٌ عَلٰى كُلِّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْۚ وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ
شُرَكَاۤءَ ۗ قُلْ سَمُّوْهُمْۗ اَمْ تُنَبِّـُٔوْنَهٗ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى
الْاَرْضِ اَمْ بِظَاهِرٍ مِّنَ الْقَوْلِ ۗبَلْ زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا
مَكْرُهُمْ وَصُدُّوْا عَنِ السَّبِيْلِ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ
مِنْ هَادٍ





Afaman huwa qā'imun ‘alā kulli
nafsim bimā kasabat, wa ja‘alū lillāhi syurakā'(a), qul sammūhum, am
tunabbi'ūnahū bimā lā ya‘lamu fil-arḍi am biẓāhirim minal-qaul(i), bal zuyyina
lil-lażīna kafarū makruhum wa ṣuddū ‘anis-sabīl(i), wa may yuḍlilillāhu famā
lahū min hād(in).



Apakah Dia yang mengawasi setiap
jiwa atas apa yang diperbuatnya (sama dengan tuhan yang tidak demikian)? Mereka
menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sebutkanlah
sifat-sifat mereka itu! Apakah kamu hendak memberitahukan kepada-Nya apa yang
tidak diketahui-Nya di bumi atau (mengatakan tentang hal itu) sekadar perkataan
pada lahirnya saja.” Sebenarnya bagi orang-orang yang kufur, tipu daya mereka
itu dijadikan terasa indah dan mereka dihalangi dari jalan (yang benar). Siapa
yang disesatkan Allah, tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk
baginya.





34





لَهُمْ
عَذَابٌ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَشَقُّۚ وَمَا لَهُمْ
مِّنَ اللّٰهِ مِنْ وَّاقٍ





Lahum ‘ażābun fil-ḥayātid-dun-yā wa
la‘ażābul-ākhirati asyaqq(u), wa mā lahum minallāhi miw wāq(in).



Bagi merekalah azab (yang pedih)
dalam kehidupan dunia dan azab akhirat pasti lebih pedih. Tidak ada seorang pun
yang melindungi mereka dari (azab) Allah.





35





۞
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا
الْاَنْهٰرُۗ اُكُلُهَا دَاۤىِٕمٌ وَّظِلُّهَاۗ تِلْكَ عُقْبَى الَّذِيْنَ
اتَّقَوْا ۖوَّعُقْبَى الْكٰفِرِيْنَ النَّارُ





Maṡalul-jannatil-latī
wu‘idal-muttaqūn(a), tajrī min taḥtihal-anhār(u), ukuluhā dā'imuw wa ẓilluhā,
tilka ‘uqbal-lażīnattaqau, wa ‘uqbal-kāfirīnan-nār(u).



Perumpamaan surga yang dijanjikan
kepada orang-orang yang bertakwa (ialah seperti taman), mengalir di bawahnya
sungai-sungai; senantiasa berbuah dan teduh. Itulah tempat kesudahan bagi
orang-orang yang bertakwa. Sedangkan tempat kesudahan bagi orang-orang kafir
ialah neraka.





36





وَالَّذِيْنَ
اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمِنَ
الْاَحْزَابِ مَنْ يُّنْكِرُ بَعْضَهٗ ۗ قُلْ اِنَّمَآ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ
اللّٰهَ وَلَآ اُشْرِكَ بِهٖ ۗاِلَيْهِ اَدْعُوْا وَاِلَيْهِ مَاٰبِ





Wal-lażīna ātaināhumul-kitāba
yafraḥūna bimā unzila ilaika wa minal-aḥzābi may yunkiru ba‘ḍah(ū), qul innamā
umirtu an a‘budallāha wa lā usyrika bih(ī), ilaihi ad‘ū wa ilaihi ma'āb(i).



Orang-orang yang telah Kami berikan
al-Kitab kepada mereka
381) bergembira dengan apa (kitab) yang diturunkan kepadamu
(Nabi Muhammad). Di antara golongan-golongan itu (Yahudi dan Nasrani) ada yang
mengingkari sebagiannya. Katakanlah, “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk
menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya. Hanya kepada-Nya aku seru
(manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali.”



Catatan Kaki



381) Yang dimaksud dengan mereka adalah orang Yahudi dan Nasrani
yang tidak mengingkari Allah Swt. dan tidak mendustakan rasul-rasul-Nya.





37





وَكَذٰلِكَ
اَنْزَلْنٰهُ حُكْمًا عَرَبِيًّاۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَمَا
جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا وَاقٍ ࣖ





Wa każālika anzalnāhu ḥukman
‘arabiyyā(n), wa la'inittaba‘ta ahwā'ahum ba‘da mā jā'aka minal-‘ilm(i), mā
laka minallāhi miw waliyyiw wa lā wāq(in).



Demikianlah Kami telah menurunkannya
(Al-Qur’an) sebagai penentu hukum yang berbahasa Arab. Sungguh, jika engkau
mengikuti keinginan mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, niscaya engkau
sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) pemelihara dari (siksa) Allah.





38





وَلَقَدْ
اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ اَزْوَاجًا وَّذُرِّيَّةً
ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ
ۗلِكُلِّ اَجَلٍ كِتَابٌ





Wa laqad arsalnā rusulam min qablika
wa ja‘alnā lahum azwājaw wa żurriyyah(tan), wa mā kāna lirasūlin ay ya'tiya
bi'āyatin illā bi'iżnillāh(i), likulli ajalin kitāb(un).



Sungguh Kami benar-benar telah
mengutus para rasul sebelum engkau (Nabi Muhammad) dan Kami berikan kepada
mereka istri-istri dan keturunan. Tidak mungkin bagi seorang rasul mendatangkan
sesuatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada
ketentuannya.
382)



Catatan Kaki



382) Pada setiap masa ada hukum yang diberlakukan oleh Allah
Swt. atas hamba-hamba-Nya sesuai dengan kebijakan-Nya.





39





يَمْحُوا
اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ وَيُثْبِتُ ۚوَعِنْدَهٗٓ اُمُّ الْكِتٰبِ





Yamḥullāhu mā yasyā'u wa yuṡbit(u),
wa ‘indahū ummul-kitāb(i).



Allah menghapus dan menetapkan apa
yang Dia kehendaki. Di sisi-Nyalah terdapat Ummul-Kitāb (Lauhulmahfuz).





40





وَاِنْ
مَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِيْ نَعِدُهُمْ اَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَاِنَّمَا
عَلَيْكَ الْبَلٰغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ





Wa immā nuriyannaka ba‘ḍal-lażī
na‘iduhum au natawaffayannaka fa innamā ‘alaikal-balāgu wa ‘alainal-ḥisāb(u).



Sesungguhnya jika Kami perlihatkan
kepadamu (Nabi Muhammad, semasa hidupmu di dunia) sebagian (siksaan) yang Kami
ancamkan kepada mereka (tentu engkau akan melihat kedahsyatannya), atau (jika)
Kami wafatkan engkau (sebelum itu), sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan,
dan Kamilah yang memperhitungkan (amal mereka).





41





اَوَلَمْ
يَرَوْا اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ اَطْرَافِهَاۗ وَاللّٰهُ
يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهٖۗ وَهُوَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ





Awa lam yarau annā na'til-arḍa
nanquṣuhā min aṭrāfihā, wallāhu yaḥkumu lā mu‘aqqiba liḥukmih(ī), wa huwa
sarī‘ul-ḥisāb(i).



Apakah mereka tidak melihat bahwa
Kami mendatangi daerah-daerah (orang yang ingkar kepada Allah), lalu Kami
kurangi (daerah-daerah) itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Allah
menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya) tanpa ada yang dapat menolak
ketetapan-Nya; Dia Maha Cepat perhitungan-Nya.





42





وَقَدْ
مَكَرَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلِلّٰهِ الْمَكْرُ جَمِيْعًا ۗيَعْلَمُ مَا
تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍۗ وَسَيَعْلَمُ الْكُفّٰرُ لِمَنْ عُقْبَى الدَّارِ





Wa qad makaral-lażīna min qablihim
fa lillāhil-makru jamī‘ā(n), ya‘lamu mā taksibu kullu nafs(in), wa
saya‘lamul-kuffāru liman ‘uqbad-dār(i).



Sungguh orang-orang sebelum mereka
(kafir Makkah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu dalam
kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap orang.
Orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapakah tempat kesudahan (yang baik).





43





وَيَقُوْلُ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَسْتَ مُرْسَلًا ۗ قُلْ كَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًاۢ
بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْۙ وَمَنْ عِنْدَهٗ عِلْمُ الْكِتٰبِ ࣖ





Wa yaqūlul-lażīna kafarū lasta
mursalā(n), qul kafā billāhi syahīdam bainī wa bainakum, wa man ‘indahū
‘ilmul-kitāb(i).



Orang-orang yang kufur berkata,
“Engkau (Nabi Muhammad) bukanlah seorang Rasul.” Katakanlah, “Cukuplah Allah
dan orang yang menguasai ilmu al-Kitab
383) menjadi saksi antara aku dan
kamu.”



Catatan Kaki



383) Yang dimaksud orang yang menguasai ilmu al-Kitab adalah
ulama Ahlulkitab yang memeluk Islam.





 




Silahkan Berbagi Fashion: Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd 1-43 (Bacaan Lengkap, Arab Latin, Terjemahan dan Audio), Ke Teman Anda Silahkan Klik Share.


Fitur & Koleksi